Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Featured Posts

Senin, 05 Desember 2011

KEKERASAN DALAM PACARAN

Saat awalnya mungkin manis saat menjalin hubunga yang baru, banyak juga yang mengalami kendala/kekerasan yang dilakukan saat menjalin hubungan cinta, dan banyak pula berakhir manis hingga sampai maut menjemputnya. Tapi saat ini begitu banyak kekerasan yang dilakukan dalam hubungan, baik dalam berpacaran, rumah tangga, dan lain – lain.

Dari kisah ini, masyarakat sekarang masih ada yang melihat saat menjalin hubungan melihat dari segi materi semata, karena takut anaknya tak bahagia. Kekerasan dapat terjadi, tak hanya dalam hubungan berpecaran saja, dalam persahabatan pasti juga ada cekcok atau pun sampai kekerasan, pemukulan, bahkan pemunduhan.
Kita mesti sadar akan kejadian – kejadian tersebut pasti ada dalam kehidupan kita, atau di lingkungan kita tanpa kita sadari. Kekerasan dalam pacaran bisa dibagi dalam tiga bentuk. Yang pertama kekerasan fisik, misalnya memukul, menendang, menjambak rambut, mendorong, menampar, menonjok, mencekik, menganiaya bagian tubuh, menyundut dengan rokok, atau memaksa ke tempat yang membahayakan keselamatan kita. Jangan didiamkan saja, jika ini terjadi pada Anda. Di Indonesia banyak kasus kekerasan dalam pacaran yang awalnya berupa penganiayaan fisik, tapi lalu berakhir tragis dengan pembunuhan.

Yang kedua, kekerasan seksual. Bentuknya bisa berupa rabaan, ciuman, sentuhan yang tidak kita kehendaki, pelecehan seksual, paksaan untuk melakukan hubungan seks dengan beribu satu alasan tanpa persetujuan kita.

Yang ketiga kekerasan emosional. Ini berupa ancaman, tekanan, cacian, menjadikan kita bahan olok-olok dan tertawaan, memberi julukan yang bikin sakit hati, cemburu berlebihan, melarang dan membatasi aktifitas, membatasi pergaulan, larangan bertegur sapa dengan orang lain dan pemerasan.

sumber : http://mikojabir.blogspot.com

Ilmu Sosial Dasar Bagian Dari MKDU

Ilmu sosial dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk menkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi , dan penalaran mahaiswa dalam menghadapi lingkungan sosialna dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkugnan sosialnya dapaat menjadi lebih besar.



Sebagai salah satu mata kuliah umum, ISD bertujuan membantu kepekaan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas, dan cirri-cri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap an tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lainnya, serta sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan.

Senin, 24 Oktober 2011

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah

Berdasarkan ukuran ini maka mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1. Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. Dll
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha
3. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD
4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.

Jadi pada intinya masyarakat yang notebenya mengalami kemiskinan tidak memiliki/menguasai IPTEK secara baik... Sehingga masyarakat miskin sangat jauh tertinggal di bidang IPTEK karena mungkin keadaanlah faktor utama yg menyebabkannya.


Sumber : http://blog.trisakti.ac.id/herufal/2010/11/04/pengertian-teknologi/

Prasangka-prasangka Diskriminasi dan Etmosentris

Prasangka merupakan pendapat (anggapan) yg kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui (menyaksikan, menyelidiki) sendiri, namun dalam kondisi persaingan mencapai akumulasi materil tertentu atau untuk meraih status social bagi suatu individu atau kelompok social tertentu, pada suatu lingkungan/wilayah dimana norma – norma dan tata hukum dalam kondisi yang goyah dapat menimbulkan munculnya prasangka dan diskriminasi dapat dibedakan dengan jelas. Prasangka menunjukan suatu sikap, sedangkan diskriminasi menunjukan suatu tindakan. Itu yang membedakan prasangka dan diskriminasi.

ETNOSENTRISME yaitu sikap atau pandangan yg berpangkal pd masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dng sikap dan pandangan yg meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain

Sebaiknya setiap lapisan masyarakat harus saling menghargai agar tidak terjadi perselisihan yang mengakibatkan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan

Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit.
Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya.
Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan sperti beras, sayur mayor, daging, ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan. Mereka biasanya adalah pekerja-pekerja musiman.

Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yagn juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatn untuk memelihara kesehatan dan transportasi. Dalam kenyataannya hal ideal tersebut kadang-kadang tidak terwujud karena adanya beberapa pembatas. Jumlah penduduk semakin meningkat, tidak terkecuali di pedesaan. Padahal luas lahan pertanian dan tanah sulit bertambah, terutama didaerah yang seudah lama berkembang seperti pulau jawa. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja ini pada akhirnya berakibat bahwa di pedesaan terdapat banyak orang yangtidak mempunyai mata pencaharian tetap. Mereka merupakan pengangguran, baik sebagai pengangguran penuh maupun setengah penuh.
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik. Kesemuanya akan tercermin dalam komponen-komponen yang membentuk stuktur kota tersebut.

Agama dan Masyarakat

Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa “tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya” dan “menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya”. Pemerintah, bagaimanapun, secara resmi hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu.
Dengan banyaknya agama maupun aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar agama sering kali tidak terelakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia memainkan peranan penting dalam hubungan antar kelompok maupun golongan. Program transmigrasi secara tidak langsung telah menyebabkan sejumlah konflik di wilayah timur Indonesia.


Masyarakat adalah suatu sistem sosial yang menghasilkan kebudayaan. Sedangkan agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut. Sedangkan Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik, ekonomi, dan budaya..

Sumber: http://www.scribd.com/doc/24982644/AGAMA-DAN-MASYARAKAT

Pendidikan Masyarakat dan Kebudayaan

Pendidikan merupakan proses transformasi budaya. Pendidikan merupakan proses pewarisan budaya, dan sekaligus pengembangan budaya. Pendidikan membuat manusia dan masyarakat menjadi apa yang mereka inginkan.
• Untuk mewariskan budaya tersebut, proses pendidikan dilakukan melalui tiga upaya yang saling kait mengait, yaitu:
1. pembiasaan
2. proses pengajaran dan pembelajaran
3. keteladanan
Secara lebih lengkap, bacalah tulisan Fuad Hassan, mantan Mendikbud, dalam buku referensi Pendidikan Manusia Indonesia (Widiastono, 2004: 52).

• Immanuel Kant menyebutkan bahwa manusia merupakan animal educancum dan animal educandus, mahluk yang dapat dididik dan dapat mendidik. Oleh karena itu, maka sama sekali tidak benar jika ada pernyataan yang menyatakan bahwa “anak itu tidak dapat dididik”. Tidak! Proses dan metode yang digunakanlah yang kemungkan tidak tepat digunakan. Justru anak manusia akan menjadi manusia jika melalui proses pendidikan, melalui ketiga upaya tersebut.
• Manusia adalah pengemban budaya , dan dia akan mewariskan kebudayaannya tersebut kepada keturunannya. Proses pendidikan tidak lain merupakan proses transformasi budaya, yakni proses untuk mewariskan kebudayaan kepada generasi muda.
• Pengertian pendidikan jauh lebih luas dari pengertian pengajaran. Proses pendidikan bukan hanya sebagai pengalihan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik tetapi juga pengalihan nilai-nilai sosial dan budaya.