Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Rabu, 26 Mei 2010

KEBUDAYAAN JAWA

*

Pengertian Kebudayaan


Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah, jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang diahasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan, segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya”. Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada pola – pola perilaku yang ditularkan secara sosial, yang merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu. (Koesing, jilid 1, 1989; hal 68)
Dengan adanya kesadaran akan hal ini, maka munculah ilmu budaya dasar, yang di Indonesia dikembangkan sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari bahasa Inggris “The Humanities”. Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Ada berbagai macam atau jenis kebudayaan di Indonesia, seperti kebudayaan Jawa, kebudayaan minahasa, kebudayaan etnis china, dan masih banyak lagi.



*

Kebudayaan Jawa


Perlu di garis bawahi bahwa berhubung penulis tumbuh di lingkungan kebudayaan jawa, maka sebagai contoh, kebudayaan asal yang dibahas adalah kebudayaan jawa.
Budaya jawa adalah, pengalaman – pengalaman yang dipelajari mengacu pada pola – pola interaksi sosial yang terjadi pada masyarakat jawa, masyarakat yang lahir dari tumbuh dan berkembang di tengah ke luarga Jawa. Kebudayaan Jawa telah tumbuh dan berkembang selama lebih dari ribuan tahun dan kebudayaan Jawa juga telah mengalami kontak sosial dengan berbagai macam aspek kehidupan, yang meliputi : Seni, arsitektur, kepercayaan dan lain – lain.
Sebagai contoh dalam bidang kesenian. Dahulu, gamelan jawa merupakan alat kesenian yang memiliki tingkat prestisius atau penghargaan yang tinggi. Alat kesenian ini dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang, dan tarian. Barulah pada beberapa waktu sesudahnya berdiri sebagai musik sendiri dan dilengkapi dengan suara para sinden.Wujud nyata dalam musiknya adalah tarikan tali rebab yang sedang, paduan seimbang bunyi kenong, saron kendang dan gambang serta suara gong pada setiap penutup irama.



*

Perkembangan & Kosistensi Budaya Masyarakat Jawa


Perkembangan kebudayaan masyarakat jawa tumbuh seiring masuknya budaya – budaya asing. Sebagai contoh, terjadinya akulturasi budaya masyarakat jawa dengan masyarakat India, sehingga pulau jawa sempat menjadi pusat pembelajaran agama Hindu – Budha terbesar di dunia. Begitu juga akulturasi budaya yang terjadi antara masyarakat jawa dengan bangsa Arab, China, Portugis, Belanda, Inggris, Jepang dan bangsa – bangsa lain.
Bahkan di era globalisasi dunia sekarang ini, perkembangan budaya jawa masih terpengaruh proses akulturasi kebudayaan – kebudayaan asing. Sebagai contoh masyarakat jawa sekarang ini lebih senang mengendarai mobil daripada harus menumpang dokar untuk bepergian. Pandangan hidup masyarakat Jawa yang diungkapkan dalam musik gamelannya adalah keselarasan kehidupan jasmani dan rohani, keselarasan dalam berbicara dan bertindak sehingga tidak memunculkan ekspresi yang meledak-ledak serta mewujudkan toleransi antar sesama. Namun, masyarakat Jawa terkenal akan sifat sinkretisme kepercayaannya dimana semua budaya luar diserap dan ditafsirkan menurut nilai-nilai Jawa.

Tidak ada komentar: